Pages

Monday, August 1, 2016

Semarang & Salatiga

Semarang, Salatiga, Magelang, Ambarawa.
4-8 Mei 2016

Long weekend kali ini saya memutuskan untuk kembali naik gunung, yaitu gunung andong di Magelang. Karena tergolong gunung yang pendek dan lama pendakian untuk mencapai puncak hanya 2 jam jadi saya merencakan tektok (nanjak lanjut turun tidak ngecamp). Sisa harinya saya rencakan jalan-jalan ke Semarang (untuk yang kedua kalinya jalan-jalan ke Semarang, karena "selalu ada alasan untuk kembali") dan Ambarawa.


Day 1 (Jakarta-Semarang) :
4 Mei 2016
      Perjalanan dari Jakarta - Semarang Tawang menggunakan kereta api Kertajaya berangkat pukul 14.00 - 20.45. Sampai di semarang saya langsung ajak 2 teman trip saya (mas rici & jawir) keliling kawasan kota lama tinggal nyebrang dari stasiun tawang. Dulu saya di guidein teman keliling kota lama sekarang saya ngeguidein teman :), saya kasih tau danau yang di depan stasiun tawang (malam itu banyak orang sedang mancing ikan), lalu maju sedikit ada pabrik rokok perahu layar, jalan lagi ada noeri's cafe, terus ikuti jalan pertigaan belok kiri ada ikon kota lama gereja blenduk di sebrangnya ada kantor jiwasraya. Di gereja blenduk kita foto dahulu sebelum melanjutkan jalan kaki sekitar +- 2 KM ke rumah jawir. Ya, malam itu kita bermalam di rumah jawir. Sampai rumah jawir kita letakkan barang-barang lanjut makan mie jawa terus tidur deh karena keesokan harinya harus jalan ke Salatiga.

 Gereja Blenduk 
GPIB Immanuel
Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat
Immanuel : Allah beserta kita


Kantor Jiwasraya


5 Mei 2016
Ke Salatiga
      Pukul 08.30 kita berangkat dari rumah jawir ke jalan cipto dari cipto kita naik angkutan umum ke sukun dari sukun naik bus ke salatiga. Adik saya (read : ef) sudah bilang berkali-kali untuk naik bus safari, tapi karena safari tidak lewat-lewat dan kebetulan ada bus tiga perempat semacam metro mini/kopaja jurusan salatiga kita naik bus itu. Gue sungguh menyesal naik bus ini, karena isinya yaaaa gitu deehh, orang jualan, orang-orang yang dari/ke pasar tambah bonus ada yang muntah di bus kotor lah busnya dan bau muntahan, sebenarnya tidak masalah kalau jalanan lancar tapi karena long weekend jalanan pun maceeettt paraaahh, seharusnya dari Semarang - Salatiga paling lama 1,5 jam menjadi 3 jam. Waktu jawir tanya-tanya ongkos bus ini dari SMG-Sala3 banyak yang bilang Rp. 10.000,- tapi pas saya bayar (karena saya tidak ada uang pas) saya kasih Rp. 50.000,- di kembalikan Rp. 10.000 sial main tembak harga. Kita turun di Kemiri Salatiga, dari situ kita di jemput adik saya. 
     Setelah sampai tempat nginap kita langsung bebersih badan, kalau saya sih ngobrol dulu sama adik dan teman-teman kosannya lalu bersih badan dan lanjut makan siang, ga bisa di bilang makan siang juga sih karena itu sudah jam 14.00. Awalnya setelah makan siang kita mau nanjak gunung telomoyo dengan motor (karena telomoyo memang ada jalur untuk kendaraan, tapi kendaraannya harus benar-benar fit) tapi karena di tempat makan kita sampai jam 16.00 akhirnya nanjak telomoyonya diurungkan, kita alihkan mencari jalan ke basecamp sawit (untuk menanjak andong) dari basecamp sawit adik saya mengajak ke tempat praktikumnya bercocok tanam di salaran setelah itu pulang istirahat karena jam 02.00 pagi kita harus berangkat ke Magelang - basecamp sawit untuk nanjak gunung andong.




6 Mei 2016
Pendakian Andong
      Pukul 00.00 saya terbangun, saya lihat sekeliling kamar kosong ADIK SAYA KEMANA? memang malamnya saya tertidur duluan, saya bingung ini katanya mau jalan jam 01.00 tapi kenapa sepi begini, saya cek motor, motornya ada di depan kamar, cek pintu gerbang kosan masih terkunci, laahh ini gimana??..ohh iya saya ingat adik saya bilang nanti dia mau tidur di kamar temannya, saya cek kamar temannya ternyata benar doi ada disitu, yaudah saya bangunin untuk siap-siap. Akhirnya kita berangkat jam 02.00 dari kosan sampai basecamp sawit jam 03.00 langsung registrasi dan memulai pendakian tentunya dimulai dengan doa. Baru sekitar beberapa menit berjalan mas rici sudah jackpot :D tapi dia masih mau lanjut, akhirnya sampai Pos 1, setelah istirahat di Pos 1 lanjut jalan lagi tidak lama kemudian mas rici jackpot lagi disini saya tanya mau lanjut atau tidak karena saya lihat kalau di paksakan malah akan merepotkan dan menghambat yang lain (maaf, bukan egois tapi kalau nanjak memang harus begitu jangan terlalu memaksakan diri), mungkin dia juga sadar diri akhirnya dia memutuskan untuk turun sendiri (karena dari Pos 1 ke basecamp tidak begitu jauh) kebetulan kunci motor ketinggalan di motor jadi kita titip untuk di ambilkan kunci motor ke mas rici :)
      Perjalanan kami lanjutkan, di pos 2 kami istirahat kembali, setelah istirahat beberapa saat kami lanjut jalan. Dari pos 2 saya sudah melihat kondisi jawir yang sepertinya sudah tidak enak, dari pos 2 menuju puncak andong jawir sering minta break dan dia bilang perutnya tidak enak akhirnya ketika sudah mau sampai puncak jawir pun jackpot terpaksa tas carrier yang dia bawa di alihkan ke kodel (sang wanita perkasa), karena sudah dekat dengan puncak dan tanggung jika jawir harus turun ke bawah maka jawir pun meneruskan pendakian untungnya setelah jackpot jawir merasa lebih enak. Ya memang seharusnya begitu jangan ditahan tetapi di keluarkan biar lega, muntahnya loohh yaa.. Akhirnya jam 06.00 sampai juga di puncak, senangnya bisa lihat merbabu, merapi, sindoro, sumbing dan slamet dari puncak andong. Yahh walapun saya gagal mendapat sunrise karena kondisi awan tidak cerah. Pas sampai puncak andong saya kaget, loohh ini pasar apa puncak andong? rame banget, banyak yang diriin tenda. Waktu nanjak sih sepi ga banyak orang yang naik (mungkin karena nanjak jam 3 pagi) pas sampe puncak mau gelar matras aja susah cari spotnya.










     Turun dari andong jam 08.30 dan sampai di basecamp sawit jam 09.30 (naik 3 jam turun 1 jam). Sewaktu mendaki kami memang sering istirahat karena untuk jawir & mas rici ini adalah pendakian pertama mereka, tetapi sewaktu turun kami tidak banyak istirahat. Awalnya saya tidak menyangka sebegitu susahnya menanjak andong, menurut saya andong salah satu gunung yang tidak ada ampunnya dari bawah hingga puncak jalannya nanjak terus dan licin. Puji Tuhan saya, ef dan kodel tidak terjatuh sama sekali (kalau kodel dan ef sudah sering nanjak andong), tapi kalau jawir sering jatuh mungkin karena sepatu yang digunakan juga licin dan mas rici cerita kalau dia pas turun dari pos 1 ke base camp dia juga jatuh terus wkwkwkwkwk.

Goa Maria Kerep Ambarawa 
Karena ini adalah long weekend dan tanggal 5 mei adalah kenaikan Isa Almasih jadi banyak umat katolik yang ziarah dan melakukan jalan salib/ibadah. Disini saya hanya makan siang dan foto-foto saja.





Museum Kereta Api Ambarawa
Awalnya ke museum ini selain mau foto-foto mau naik kereta wisata juga, lagi-lagi karena long weekend kita kehabisan tiket kereta wisata jadinya cuma duduk-duduk dan foto-foto saja.






dari museum ambarawa kita kembali ke penginapan dan tidur karena sudah sangat lelah. Setelah itu malamnya cari makan dan keliling alun-alun salatiga.

7 Mei 2016
Kembali ke Semarang
Pukul 08.00 kita keluar dari penginapan dan menunggu bus safari (kali ini tidak mau salah naik bus) ke sukun. Akhirnya berangkat jam 08.30 dari kemiri salatiga menuju sukun semarang. Selama perjalanan dari Salatiga ke Semarang jawir ngasih tau kalau mobil yang mau kita sewa dikasi ke orang lain padahal semalam sudah fix bilang pasti jadi sewa mobil, malah 2 minggu sebelumnya saya tanya perlu di DP ga?orangnya bilang ga perlu ternyata biar ga terikat jadi gue rasa orang ini calo bukan yang punya tempat penyewaan mobil. Jawir jadi sibuk cari teman yang bisa bantu cari penyewaan mobil. Puji Tuhan dapat juga mobil sewaan dari bantuan teman kantor yang kebetulan dia lagi mudik ke Semarang. Perjalanan dari Salatiga-Semarang hanya hanya 1 jam saja, kita turun di sukun dari sukun naik angkot ke cipto sampai cipto kita diajak jawir makan leker di depan sekolah Kolese loyola. Gilaaaaakkkk rame banget, jawir bilang memang begini mba antriannya kirain cuma nunggu 30 menit, ternyata sampe 2 jam dari jam 10 sampe jam 12 gokiill kaya ngantri markobar di cikini. Disini kita gelar matras karena udah gak dapat tempat duduk, bodo deh di liatin orang-orang yang penting saya bisa nyantai duduk-duduk sambil nunggu leker jadi.


Soto Ayam Mbak Lin khas Kudus
Karena makan leker cuma buat ngotorin gigi saya saja sedangkan sudah jam 12.00 saya bilang jawir langsung makan siang saja. Jawir ngajak makan soto, saya mah hayuk aja makan apa aja boleh kakak.



Brown Canyon
Setelah makan siang kita lanjut jalan ke Brown Canyon, karena semuanya ga tau jalan ke brown canyon akhirnya kita percayakan perjalanan ke mbah google maps dan waze. Mendekati daerah brown canyon jalanannya jelek, yaah sangat di sayangkan juga karena brown canyon sedang naik daun tapi akses jalannya tidak diperbaiki. Di brown canyon cuma jalan-jalan terus foto-foto. Kalau ke brown canyon saya saranin bawa masker & topi atau buff karena debunya ga nahan booookkkk belum lagi kalau ada kendaraan yang lewat beeuhhh sedap deh tuh debu.






Vihara Watu Gong
     Tahun 2014 waktu saya pertama kali jalan-jalan ke Semarang vihara ini merupakan salah satu destinasi kunjungan saya, tapi tidak jadi karena waktu yang tidak cukup. Akhirnya tahun 2016 ini saya masih di beri kesempatan main ke Semarang dan saya tidak mau melewati untuk mengunjungi vihara ini. Disini jawir juga sembahyang, Puji Tuhan sekalian nganter teman ibadah dan saya melihat secara langsung bagaimana seorang yang beragama budha sembahyang dari awal hingga akhir.








Pondok Kopi Umbul Sidomukti
     Perjalanan ke pondok kopi umbul sidomukti ini sudah malam dan jalannya sangat sempit (hanya untuk 1 mobil) jika ada motor yang mau lewat dari lawan arah harus ada yang berhenti dulu salah satunya. 2014 waktu saya ke umbul sidomukti seingat saya jalannya tidak sesempit ini karena takut salah jalan saya telepon teman saya katanya "ya memang sempit, kan dulu kita naik motor makanya lebar", iya juga kali ya ahh tapi saya tetap merasa jalannya lebih sempit apa karena dulu tidak banyak rumah (jadi terasa lebar) sekarang sudah banyak rumah di kiri kanan jalan. Di jalan driver kita (mas rici) tidak sengaja nabrak seorang mba yang sedang jalan, dia kesakitan lalu mukul mobil dari situ mas rici trauma dia bilang "gue gak mau lagi ke umbul sidomukti, deg-degan bawa mobilnya. Jalan sempit pinggir jalan jurang" wkwkwkwkwkwkwk. Di pondok kopi umbul sidomukti kita ngopi dan makan malam.





Semawis/Pecinan Semarang
Di semawis ga ngapa-ngapain cuma muter-muter semawis, cape keliling lanjut makan es, kalau saya mesen es teler durian.



8 Mei 2016
Simpang Lima
Tadinya ke simpang lima cuma mau cari sarapan, ternyata di simpang lima lagi CFD (car free day) dan banyak komunitas yang berkumpul di sana. Saya sangat senang karena saya bertemu komunitas dogs lover. Sehabis berkeliling-keliling simpang lima akhirnya makan tahu gimbal.








Lawang Sewu
Sudah 2 kali main ke lawang sewu tapi ga pernah masuk ke dalam gedung dan kelilingi gedungnya karena waktu yang tidak cukup. Jadi, ya hanya foto-foto dari luar saja.





Vihara Sam Poo Kong
Nah vihara sam poo kong merupakan destinasi terakhir dari trip kali ini, ini juga kedua kalinya saya ke sam poo kong. Kebetulan hari itu lagi ada show barongsai jadi bisa nonton barongsai, sembari nunggu jawir sembahyang.



Beli oleh-oleh
Untuk oleh-oleh saya hanya membeli kue mochi, dodol dan wingko babat

Pengeluaran :
Saya, Jawir & Mas Rici patungan Rp. 610.000/orang

-          *KA Kertajaya : Rp. 115.000/org
-          *KA Tawang Jaya : Rp. 95.000/org
*Tempat menginap di Salatiga : Rp. 135.000/hari x 2 = Rp. 270.000 
*Sewa motor : Rp. 40.000/hari x 3 motor = Rp. 120.000/hari x 2 hari = Rp. 240.000
*Bensin : Motor 1 : Rp. 20.000,-
                 Motor 2 : Rp. 20.000,-
                 Motor 3 : Rp. 17.000,-
*Sewa Mobil : Rp. 300.000,- 
*Bensin : Rp. 100.000,-
*HTM Brown Canyon : Rp. 30.000,- (include mobil)
*HTM Vihara Watu Gong : Seikhlasnya (sumbangan & parkir)
*HTM Pondok Kopi Umbul Sidomukti : Rp. 3.000,-
*HTM Klenteng Sam Poo Kong : Rp. 5.000,-
*HTM Pendakian Gunung Andong : Rp. 5.000/org + Parkir Motor Rp. 5.000/motor
*HTM Goa Maria Kerep : Seikhlasnya (sumbangan & parkir)
*HTM Museum Kereta Api Ambarawa : Rp. 10.000/org
*Safari Salatiga-Semarang : Rp. 36.000,- @Rp. 12.000,-
sisanya digunakan untuk makan, dll.
 

1 comment: