Pages

Saturday, June 25, 2016

Belitung Island, Indonesia

Pulau Belitung Indonesia
23-25 April 2016

Kali saya akan bercerita jalan-jalan saya ke belitung. Ini pengalaman pertama saya menggunakan private trip (mungkin di bilang private karena pesertanya hanya 4 orang). Rencana jalan-jalan ke belitung ini sudah lama diwacanakan oleh adik saya, sudah dari awal tahun 2016 tapi baru jalan akhir bulan april 2016. Saya sendiri jadi ga jadi jalan ke belitung ga masalah. Awal bulan april 2016 adik saya (read : flo) nanya ke saya "jadi ikut ke belitung ga?" saya jawab : "ikut".



Setelah ribet bikin itinerarynya kemana aja, pilih-pilih travel (ok, bukan saya yang ribet tapi adik saya) akhirnya di putuskan tanggal 23-25 April 2016 kita jalan-jalan ke belitung. YEAAAYY...

Karena kita pakai private trip jadi itinerary kita bisa nentuin sendiri tapi tetap harus deal-dealan dulu sama pihak travel. Berangkat dari Jakarta jam 08.35 dan sampai di belitung jam 09.35 kurang lebih 1 jam perjalanan mengunakan pesawat.

Sampai di belitung kita langsung jalan-jalan ke daerah belitung timur :
Day 1
Vihara Dewi Kwan In
Sayangnya vihara ini masih dalam pembangunan jadi hanya bisa keliling-keliling di sekitar tempat doanya saja sedangkan wilayah yang terdapat patung besar Dewi Kwan In belum bisa di akses.






Pantai Burung Mandi
Pantai ini letaknya amat sangat tidak jauh dari vihara dewi kwan in. Dari vihara dewi kwan in pantai ini sudah terlihat. Sampai di pantai ini siang hari, pantainya seepiiiii sekali (sepi pengunjung ya). Disini cuma duduk-duduk, melamun, foto-foto, makan lumpia singkong tapi rasanya seperti bukan singkong, udah gitu aja terus lanjut makan siang.





Makan Belulang
Sampai di tempat makan, dari depan terlihat seperti tempat makan nasi rames. Memang ada etalase makanan-makanan yang dipajang, awalnya saya kira makan nasi rame (udah ngedown aja private trip kok kaya gini) ehh ternyata di meja ada 2 tudung saji dan pas dibuka sudah di sediakan lauk-pauk yang enak. Tour guidenya bilang ini namanya makan belulang, saya tanya "maksudnya makan belulang itu, bahan makanannya dari tulang tulangan atau makan tulang?" ehh si abang sama ibu pemilik warungnya senyum si ibu & tour guidenya jelasin "belulang itu adalah nampan besar ini mba, jadi maksudnya makan belulang adalah makan dari nampan yang besar ini.", Saya "ohhhhh....." (norak dasar!!!booodooo amaaat). Porsi yang saya makan ini untuk berdua. Lauk banyak yang ga habis pas mau lanjut jalan ibu pemilik tempat makan bilang "di bungkusin aja ya", kami "hehehehehehe, ga usah bu."




Kota Manggar
Kota manggar ini terkenal dengan kota seribu kopi karena banyaknya kedai kopi disini bukan karena belitung penghasil kopi loh yaa. Kopi di bawa dari luar kota seperti aceh, sumatra, dll (dijelasin tour guide).  Ada tugu gelas kopi dan teko yang melambangkan kota manggar. Buat pembaca maaf sekali saya ga ada foto di kota ini, saya juga nyesel kenapa ga foto tugu itu.

Museum Kata Andrea Hirata
Naaahh ini dia tempat favorit saya selama di belitung, tempat ini berhasil mencuri hati saya. Jika biasanya turis yang mengunjungi belitung akan jatuh cinta pada pesona pantai, laut dan pulau-pulau yang ada di belitung bagi saya museum kata Andrea Hirata adalah tempat paling kece di belitung yang saya kunjungi. Serius museum?iya serius! Saya juga salah satu penggemar tulisan Andrea Hirata yahh tidak terlalu fanatik sih cuma sekedar tau sedikit-sedikit tentang buku yang andrea tulis. Dari pagar luar museum ini saya sudah suka, masuk ke ruang utama langsung jatuh cinta, setelah berkeliling yaudahlah yah saya bilang ini tempat terkece. Disini kita bisa liat & baca karya sastra, lukisan, duduk-duduk manis, melamun, daaann yang paling mantap ngopi di dapur, namanya kopi kuli masih tradisional cara buat kopinya. Ohh iya, waktu saya datang ke museum ini lagi hujan, pas banget dehh momennya, feelnya jadi berasa.
Museum ini juga sedang dalam pengembangan, yang tadinya museum ini hanya 1 rumah nanti akan menjadi 2. Jadi rumah warga yang persis ada disebelah museum akan dijadikan museum juga. Di rumah itu dulunya bagian depan dijadikan tempat belajar anak-anak desa gantong yang mengajar sukarelawan, bagian tengah rumah tempat nonton bareng, bagian belakang rumah untuk panggung pentas seni. Sewaktu saya kesana bagian depan masih berantakan, bagian tengah banyak quote-quote untuk anak-anak, di bagian atas (plafon) dipasang jendela-jendela & pintu-pintu, bagian belakang tetap di pertahankan untuk pentas seni karena saya liat banyak alat musik & sound system. FYI : info ini hanya saya yang tau, teman-teman trip saya yang lain tidak tau, saya ngobrol langsung dengan orang yang "sepertinya mandor" di tempat itu. Di setiap travel saya memang suka menghilang "moment hilang" yaahh untuk mendapat kepuasan tersendiri.


















SD Muhammadiyah Gantong
Di sini tidak banyak kegiatan yang dilakukan, cuma main peran sebagai guru & murid divideoin, trus foto-foto. Oh iya, di depan replikas SD Muhammadiyah Gantong ada tempat wisata baru, gak tau namanya apa, kata tour guide tempat itu sengaja dibuat untuk moment melihat gerhana matahari.







Rumah Makan SS
Makan malamnya di SS ternyata di belitung ada SS juga, tapi sepertinya bukan serba sambel karena menu pilihan macam-macam sambelnya tidak ada. Saya juga tidak memperhatikan kepanjangan dari SSnya apa. Yahh makanannya standarlah, favorit saya disini adalah es jeruk kunci (dari semua tempat yang saya coba es jeruk kunci menurut saya disini paling segar). Maafkan saya tidak ada fotonya di tempat makan ini karena saya sudah lapar berat dan lupa untuk memfoto.

Day 2 (keliling pulau):
Sarapan di Mak Eka
Karena di penginapan hanya dapat sarapan kue-kue saja, tour guide mengajak makan di luar. Nama tempatnya warung makan Mak Eka berada di kawasan Kavling Senang (KV Senang) Simpang Lima Tanjung Pandan. Disini saya memesan soto lontong belitong kalau di bekasi lebih mirip lontong sayur, lalu oleh tour guide di pesanin kepiting isi. Pertama ngeliat kepiting ini (karena terbalik) saya kira perkedel pas saya ambil, loh ini kepiting??lucuuu yaudah deh langsung saya foto. Rasanya sih ya daging kepiting dan ada kelapanya, saya kurang suka tapi kalau adik saya dan teman-temannya suka banget.




Tanjung Kelayang
Untuk mengitari pulau-pulau kita harus ke pantai tanjung kelayang dulu. Disini sih cuma foto-foto, jalan-jalan sambil nunggu perahu siap jalan. Disini saya juga menghilang :) sampe di telponin & chat berkali-kali tapi saya ga denger, maapkeun yaaa ... hehehehe





Pulau Burung
Kenapa di bilang pulau burung?karena bentuk bebatuannya menyerupai kepala burung. Disini perahu tidak bisa berlabuh jadi hanya bisa foto-foto dari perahu saja.




Pulau Pasir
Pulaunya kecil, ga ada apa-apa kecuaaliiii bintang laut yang supeerr duueepperrr gede yang pernah saya liat. Kalau air laut sedang tinggi mungkin pulau ini ga ada, beruntung lagi surut hehehehehe.




Pulau Lengkuas
Tempat ini menjadi tempat favorit kedua saya setelah museum kata Andrea Hirata. Pulau lengkuas terkenal dengan menara pandang atau menara pengawas atau mercusuar. Dari jauh sudah terlihat menaranya, warna putih menjulang tinggi gak pakai lama langsung saya potret pulau lengkuas dari atas perahu. Sampai di pulau lengkuas langsung fotoin menaranya terus lanjut naik ke puncak menara. Ada 18 lantai untuk sampai ke atas dan untuk sampai ke puncak pakai tangga bukan lift atau ekalator. Buat saya lumayan juga, saya malah tertinggal di belakang dari teman-teman yang lain (bilangnya suka naik gunung naik tangga aja ngos ngosan, hahahahahaha), ohh ya yang saya suka dari naik tangga itu adalah keringat yang keluar dari tubuh saya, berasa seksi aja gitu seperti abis running atau fitnes hahahahahaha. Di puncak menara cuma foto-foto, turun ke bawah juga cuma foto. Setelah foto-foto snorkling di sekitaran pulau lengkuas..waktu snorkling saya melihat ikan yang warnanya seperti es krim paddle pop rainbow lucu bangeettt (maafkan jika saya norak :-D )












Pulau Kepayang
Di pulau kepayang kegiatan yang dilakukan hanya makan siang dengan lauk seafoond yang istimewa ada kepitingnya. Maaf makan siangnya gak difoto karena setelah snorkling badan saya sudah gak enak sepertinya masuk angin karena terlalu lama snorkling saya sangat mual. Yaaahh walaupun makannya lama yang penting setelah makan sudah gak mual lagi :D jadi masih bisa lanjut jalan-jalan.

Pulau Batu Berlayar
Setelah dari pulau kepayang seharusnya kita masih main ke pulau batu berlayar tetapi karena hujan besar (ini pengalaman pertama saya basah kuyup kena hujan di tengah laut, deg-degan banget karena ombaknya tinggi, hujan deras banget, jarak pandang berkurang) akhirnya tour guide dan bapak nakhodanya bilang kita tidak mungkin ke pulau batu berlayar dan lebih baik langsung pulang saja. Kecewa pasti, tapi kita tidak bisa melawan alam daaaann yang bikin kesel lagi sampai di tanjung kelayang gak hujaaaaan >.<

Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Tanjung Tinggi salah satu tempat syuting film laskar pelangi. Tampak depan hanya batu-batu tinggi saja, pas masuk melewati batu-batu tinggi tersebut langsung nampak laut yang luas seperti surga yang tertutupi bebatuan. Disini saya mau menghilang lagi ehh tapi langsung di samperin adik saya terus di tegor, dia bilang "kalau mau jalan sendiri nanti aja, sekarang jalan bareng aja dulu cari tempat duduk ribet nanti nyariin lu!" yaaahhh ok lahh gue ikutin. Sampai di tempat duduk ya saya cuma foto-foto di sekitar aja ga muter-muter jadi mager gitu duduk dari sore sampai nunggu sunset, lama banget deh duduk disitu karena awalnya yakin bakal dapat sunset ehh ternyata pas matahari mau turun banget ke bawah ketutup awan gelap. Gagal deh foto sunsetnya.





Pantai Bukit Berahu
Karena terlalu lama di pantai tanjung tinggi hingga awan sudah gelap alias malam, jadi tour guide kami dan kami pun memilih untuk langsung makan malam dan melewatkan jalan-jalan ke pantai bukit berahu. Sedih?JELAS!!! 

Rumah Makan Timpo Duluk
Rumah makan belitong timpo duluk merupakan warisan budaya dan dilindungi. Pas makan disini yang bikin saya kaget ukuran gelas minumannya yang kecil > x < besar terbuat dari stainless steel. Langsung mikir & nyeletuk "ini mah kenyang minum....wkwkwkwkwk" ehh tapi ujung-ujungnya yaa abis semua makanan & minumannya..wkwkwkwk





Unique Bistro
Setelah makan malam di Rumah Makan Timpo Duluk kita lanjut santai-santai (kongkow-kongkow) di unique bistro cafe, tempat ngumpulnya anak gaul belitung hahahahaha ada live music di cafe ini. Sorry di sini saya tidak foto-foto, hanya menikmati suasana saja.

Day 3 (keliling kota dan kembali ke Jakarta) :
Beli Oleh-oleh
Awalnya mau sarapan mie belitung atep dulu, tapi karena sudah penuh yasudah jadinya dialihkan beli oleh-oleh. Saya sih gak banyak beli oleh-oleh cuma kerupuk, es jeruk kunci, kepiting isi dan gelang (setiap jalan-jalan saya selalu usahakan membeli gelang, kenapa?sebagai tanda, kenang-kenangan dan saya memang suka gelang).

Mie Belitung Atep
Sarapan pagi ini mie belitung atep, tempat makan ini ramai terus sama pengunjung. Kalau di bilang enak ya memang enak di bilang asik ya memang asik (loh jadi nyanyi). Serius, untuk mie belitungnya enak, sehari sebelumnya nyoba makan mie belitung di tempat lain, tapi masih jauh lebih enak di atep apalagi kalau pedassss beeuhhhh top markotop (saya penyuka pedas), minumnya tidak lain dan tidak bukan adalah es jeruk kunci..nahh untuk es jeruk kunci saya lebih suka yang di rumah makan SS lebih segar.



Rumah Adat Belitung
Di tempat wisata rumah adat belitung kegiatannya ya cuma lihat-lihat foto jaman dulu, foto pemimpin belitung dari dulu hingga sekarang, baju adat, baju nikah, seserahan, sampai duplikat kamar pengantin barunya juga ada, ada liu-liu (semacam gerobak), alat musik, dll.




Danau Kaolin 
Sewaktu sampai di danau kaolin sedang ada sesi foto prewedding. Memang tempatnya sering dijadikan sebagai tempat foto. Hanya info saja kaolin adalah bahan dasar untuk membuat keramik. Jadi di seberang jalan danau ini ada tumpukan pasir kaolin yang menggunung. Disini hanya foto-foto saja tidak banyak kegiatan yang dilakukan.







Desa Batu Mentas 
Tempat wisata ini destinasi terakhir untuk trip di belitong. Pas mendekati tempat wisata alam desa bantu mentas ini kanan kiri jalan hutan (saya bilang hutan karena banyak pohon-pohon), banyak batang pohon yang jatuh jadi sedikit menghalangi jalan, semakin jauh ke dalam jalannya sudah tidak beraspal lagi, waahh saya mah paling suka ke tempat seperti ini. Lalu sampailah, saya baca baliho besarnya wisata alam desa batu mentas, baca kata wisata alamnya saja saya sudah senang pasti menyatu banget dengan alam dan benar saja, memang menyatu dengan alam. Turun dari mobil langsung ke penangkaran Tarsius Bancanus Saltator seharusnya tarsius ini dibiarkan bebas begitu saja di alam liar tapi agar pengunjung bisa melihat hanya ada 1 ekor tarsius yang dimasukkan ke dalam penangkaran. Ohh iya, tarsius ini hewan yang aktif di malam hari ketika siang penglihatannya berkurang jadi hanya diam saja atau tidur. Disini kita juga bisa main air, bisa sewa ban buat main air terus ngikutin arus air, ada flying fox juga tapi sepertinya sudah rusak, tempat untuk menginapnya juga sudah rusak. Mungkin karena wisatawan jarang untuk menggunakan tempat menginap dan wahana alam lainnya jadi tidak diperhatikan dan di biarkan begitu saja. Satu hal lagi, di sini tidak ada sinyal provider jadiii masuk ke antah berantah dulu sementara. :)





Pengeluaran :
Travel : Rp. 1.200.000,- (menurut gue ini kemahalan..nama travelnya apa?sorry gue gak bisa kasih tau..tapi untuk yang lebih murah gue saranin hubungi Flo 081316545402 (WA only), line : florakp )
Pesawat Jakarta-Tanjung Pandan PP : Rp. 798.600
Oleh-oleh : +- Rp. 200.000
Tips buat tour guide (ini sih kerelaan aja, boleh iya boleh engga)  : Rp. 50.000/org
Transport jatiasih-cengkareng (include tol) by uber : +- Rp. 90.000 (lohh kok bisa?pakai kode promo dongss :D *masihpromoyang75K )
Transport cengkareng - bekasi by Damri : Rp. 45.000
Transport bekasi - jatiasih by grab bike : free (masih jamannya promo ngebike gratis)

1 comment:

  1. ssangat menarik sekali banyak ilmu dan manfaat dari artikel ini terimakasih ,dan jangan lupa kunjunggi web kami juga ya
    Jurnal Teknik
    Unimuda Sorong

    ReplyDelete